Halaman

jam

Jumat, 01 April 2011

perawan buat adik....!!!


Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki.. Berikut cerita panas ini aku ingin berbagi pengalamantentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri.

Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22
tahun dan adikku berusia 18 tahun.

Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut
suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua
kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat
badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian
pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku
yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang
berjalan keluar rumah.

Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia
adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah
2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan
petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap…..

Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting,
tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami
menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara
swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa
menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik
melakukannya.

Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan
belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak
dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi
ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan
tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba
payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku
orgasme.

Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini
adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah
dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya
sendiri.

Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke
supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak
maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai
celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya
naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku,
sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya
500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan
sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol
adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku
membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan.
Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan
dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang
sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.

Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan
tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku
berusaha bersikap biasa.

Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku…
Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai
tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana
dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan
kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku
sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan
keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk
tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta
tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung
menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku
ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku
lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku
melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai
pakaiannya dan pamit pulang.

Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan
teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang
sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya,
tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.

Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku
berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku
menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga
bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan
setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika
kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin
merasakan tubuhku juga… dia menjawab:

“Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga
lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku
berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak,
“emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum
kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.

Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau
merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku
sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku
inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku
memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku
mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari
lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget
sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana
dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani,
aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku,
gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan
yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan
namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan
marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa
yang baru saja aku saksikan.

Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan
adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi
pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia
sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami
langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan
perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya
kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya,
aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya…
sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan
terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan
mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.
“Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula
menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya
mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel
dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah
langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…
“Ohhhhh…” katanya.

Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi
ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku
masih sangat tinggi.
“Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa
malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…
“Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya
tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan
kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah
ketika keluar dari rumahnya.

Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku
untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali
lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai
setiap orang di bis.

Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke
sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung
menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan
libidoku dengan cara berolah raga.

Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai
berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club
tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar
denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju
renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga
keluar, percuma sauna”

“Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi”

“Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka”
katanya

Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan
menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku
memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku
tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku
telanjang juga”.

Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang
sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku
pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya
sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat
segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku
terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku
sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku
onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala
kontolnya muncul diatas celana renangnya.

Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke
bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku
melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi
pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.

Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku
memulainya dengan berkata:

“Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”

“Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe
bahenol” katanya

“Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku
lebih berani

“Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…

Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku
melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.

Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke
tempatnya.

“Kenapa dimatiin” kataku

“Udah cukup panas kak” katanya

Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali
duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba
cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding
memekku, apalagi melihat kontol adikku.

Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak
keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”.

“Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada
tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara
takut dan ingin.

“Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku

“Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku

“Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya

“Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik
kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku
memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku
yang besar menempel di kontolnya.

Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah
adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan
menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup
G-string.

“Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya
dengan nafas memburu.

“Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah
posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.

“Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya
kepantatku.

Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan
kakakm John, inget dong”

Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel
aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget”

“Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau
kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.

Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan
tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca,
libidoku tambah naik..
“Persetan dengan pacar brengsek” batinku.

“Jangan disini” pintaku.

“Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas
pinggulku.

“Kakak belum siap” kataku.

“Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.

Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang
grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia
membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di
belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat
memeku dari belakang…

“Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.

Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari
belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja
ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus
menjilati memekku

“Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa
menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas
bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan
bagian dalam memekku gatal sekali…

Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..
“Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan
memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….

“udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah
adikku…

“Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku.

Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya
yang besar… dia kesulitan…

“Mana lubangnya kak..” katanya.

Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam
kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…

“Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja
yah dik”.

“Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.

“aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.

Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku
pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit
sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai
membuat aku gemas….

“Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku
pura-pura…..

“Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”

“Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang.

Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya
yang besar amblas ditelan memekku”

Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…”
teriakku.

Adikku menahan batangnya didalam memekku ….
“Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia
menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar
biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga
adikku…

“Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya.

“Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku.

Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku
merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul
erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya
maksimum.

“Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya

Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut
kontolnya di memekku…

“Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku
lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis.
Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali
diri.. “kenapa adikku????”

Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas
perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam
merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…

Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena
dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila
lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari
semalam.

Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada
seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah.
Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.

Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari
adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila
bersetubuh dengan adikku.

Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan
adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak
aku juga sangat ketagihan permainan seks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar