Halaman

jam

Selasa, 26 Juni 2012

lirik forsa sleman tinggal di ubah lirikx.

“Forza Sleman --> Come on Sleman! (ayo sleman!) Sleman Campione --> Sleman the champion (sleman juara!) forza sleman e sleman ole --> come on sleman and sleman ole (ayo sleman, sleman ole!) Forza Sleman --> Come on Sleman! (ayo sleman!) Vinci per noi --> Win for us (menanglah untuk kami) forza sleman la sud e con te --> come on sleman, the south is with you.. (ayo sleman, kurva sud bersamamu) ale ale ale ale forza sleman, ale ale...

Storia un Grande Amore

Tulisan ini saya awali dari salah satu judul lagu tim eropa, Juventus. Adalah menarik bagi saya untuk memotong frase awal lagu mereka, Storia un Grande Amore, kisah cinta yang besar. Tentu saja bukan hanya supporter Juventus yang mengenal rasa cinta pada klub sepakbola. Supporter-supporter lain juga selalu sama, memiliki rasa cinta pada klub sepakbola yang didukungnya. Bicara supporter bagi saya tidak pernah jauh dengan obrolan tentang totalitas. Tentang cerita-cerita perjuangan yang mewarnai pertandingan. Datang ke pertandingan memang menjadi cerita tersendiri bagi setiap ego supporter. Kesadaran untuk membeli tiket menjadikan perjuangan-perjuangan ini memiliki arti. Keringat yang menetes di setiap perjuangan itu yang menuntun kita semua, supporter, ke arah yang sama, stadion. Perjuangan tidak hanya bicara tentang laga kandang. Totalitas sering kali didengungkan (dan lebih sering didengungkan) berkaitan dengan laga tandang, tentang seberapa besar perjuangan, tentang seberapa besar pengorbanan untuk hadir di stadion lawan, untuk mendukung PSS Sleman. Seorang kawan bekerja di luar kota sebelum kompetisi dimulai, menabung hasil pekerjaannya untuk biaya lawatan tandang ke kota-kota lain di Indonesia, untuk mengawal PSS Sleman. Cerita lain lagi, kawan yang sementara tidak berdomisili di Jogjakarta datang ke stadion lawan dengan usahanya sendiri dan bergabung bersama kita di tribun. Sebagian kawan lain mengorbankan ujian di kuliahnya untuk hadir di pertandingan. Kawan lain sibuk berbohong pada orang tuanya bahwa mereka berangkat sekolah hanya untuk memastikan hadir di stadion. Tak jarang pula hubungan dengan lawan jenis kandas karena harus memilih antara pacar dan pertandingan sepakbola. Seorang senior saya harus melawan rasa sakit untuk tetap berada di tribun. Totalitas, perjuangan dan pengorbanan bukan cerita yang dibagi untuk menunjukkan siapa yang terhebat dalam mendukung PSS. Cerita-cerita seputar totalitas bagi saya sendiri adalah cerita-cerita tentang keberanian. Keberanian untuk menekan diri kita sendiri pada batas yang harus kita lampaui. Keberanian untuk memaksa diri kita keluar dari kekhawatiran tidak dapat hadir di pertandingan. Semua cerita tentang totalitas bobotnya seimbang dalam satu benang merah, berbicara hal yang sama: KECINTAAN KITA PADA SUPER ELANG JAWA!

Senin, 25 Juni 2012